Senin, 12 September 2016

Standar Pada Material Beton

Standar

Standar, atau lengkapnya standar teknis, adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi. Suatu standar primer biasanya berada dalam yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional. Standar sekunder, tersier, cek, serta bahan standar biasanya digunakan sebagai rujukan dalam sistem metrologi. Suatu kebiasaan, konvensi produk perusahaan, atau standar perusahaan yang telah diterima umum dan bersifat dominan sering disebut sebagai "standar de facto".

Sebuah standar, dapat dikembangkan dengan cara sendiri-sendiri atau unilateral. misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi, militer, dll. Contoh standar perusahaan adalah Standar Operating Procedure (SOP). Standar juga dapat dikembangkan oleh suatu kelompok seperti persekutuan atau asosiasi perdagangan yang memiliki visi yang sama. 

Setiap negara memiliki Badan standardisasi dan biasanya memiliki lebih banyak keragaman standar dan umumnya mengembangkan standar sukarela. Standar-standar ini dapat menjadi suatu keharusan jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.

1. ASTM

American Society for Testing and Material dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri. Pada bab material beton, terdapat contoh standar ASTM, yaitu 
  • ASTM C 136-84a : Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggreates.
  • ASTM C 33 - 90   : Standard Specification for Concete Aggregates
  • ASTM C 131- 89  : Standard Test Method for Resistance to Degradation of Small Size Coarse                                    Aggeregate by Abrasion and Impact in the Los Angeles Machine
  • ASTM C 227 - 90 : Standard Test Method for Potential Alkali Reactivity of Cement Aggregates                                   Combination (Mortar - Bar Method)
  • ASTM C 289 - 87 : Standard Test Method for Potential Alkali-Silica Reactivity of Aggregates                                       (Chemical Method)
  • ASTM C 40 - 92   : Standard Test Method for Organic Impurities in Fine Aggregates for Concrete
  • ASTM C 117 - 90  : Standard Test Method for Materials Finer thank 75-µm (No. 200). Sieve in                                    Mineral Aggregates by Washing.


2. AS

Australian Standard adalah standar organisasi yang didirikan pada tahun 1922 dan diakui oleh pemerintah Australia sebagai badan pengembangan standar non-pemerintah. Pada bab material beton, terdapat beberapa Australian Standard, yaitu :
  • AS 1141.35 : Metode unuk uji kotoran gula dalam agregat
  • AS 2789.1   : Metode untuk uji partiker ringan


3. BS

British Standards adalah suatu standar yang diterbitkan oleh BSI (British Standards), suatu divisi dari BSI Group. British Standards yang tercantum pada bab material beton, antara lain :
  • BS 3148 - 80 : Metode Pengujian Jumlah Air untuk Membuat Beton

4. SNI

SNI adalah Standar Nasional Indonesia, merupakan suatu dokumen yang berisikan ketentuan teknis, pedoman dan karakteristik kegiatan dan produk yang berlaku secara Nasional untuk membentuk keteraturan yang optimum dalam konteks keperluan tertentu. Terdapat beberapa standar SNI pada bab material beton, yaitu :
  • SNI 03-1962-1990 : Metode Uji penyaringan Agregat halus dan kasar
  • SNI 03-2816-1992 : Metode Uji kotoran organik dan material berbahaya dalam pasir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar